Dalam argumen deduksi semua premis maka kesimpulan pasti benar begitupun sebaliknya. Jika kesimpulan benar tidak mungkin premis salah
Contoh:
Semua hewan menyusui bernafas dengan paru paru
Paus adalah hewan menyusui
Paus bernafas dengan paru-paru
Jika kita percaya semua hewan menyusui bernafas dengan paru paru adalah fakta
Jika kita percaya paus hewan menyusui maka kesimpulan paus bernafas dengan paru paru pasti benar.
Sebaliknya jika kita menerima kesimpulan paus hewan menyusui bernafas dengan paru paru, kira tidak bisa menyangkal premis.
Ada 4 macam argumen deduktif
1. Modus ponens (penegasan)
Rumus :
Jika p maka q
P jadi q
Contoh:
Jika hujan turun
Maka jalanan basah
Hujan turun adalah p jadi jalanan basah adalah q
Kesimpulan argumen tadi yaitu jalanan basah sudah terdapat dalam premis pertama, karena itulah argumen ini disebut penegasan. Karena ia hanya menekankan apa yang sudah ada, tapi kita harus hati-hati karena banyak orang yang membuat kesimpulan terbalik.
Contoh:
Jika hujan turun
Maka jalanan basah
Jalanan basah jadi hujan turun
Argumen ini tidak benar karena jalanan basah belum tentu disebabkan oleh hujan. Bisa saja ada yang menyiram atau lain-lain
2. Modus tolens (penyangkalan)
Rumus:
Jika p maka q
Bukan q jadi bukan p
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KEUTAMAAN BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM
BAB KE 3 *{الباب الثالث}: في فضيلة بسم الله الرحمن الرحيم* قال صلى الله عليه وسلم: {مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَ...
-
A. Pengertian Dari segi bahasa, ali adalah isim fa’il dari kata الْغُلُوُّ yang berarti tinggi, antonim dari النُّزُوْلُ yang artinya ren...
-
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mendeskripsikan kesalahan dalam kalimat yang berupa kata transliterasi. Latar belakang masalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar