Teliti sebelum percaya (membaca berita)
Berita digolongkan sebagai kebutuhan pokok di negara demokratis, seperti Indonesia ini. Berita penting bukan hanya informasi baru tetapi juga untuk memantau kerja pemerintah. Tetapi kita tidak bisa percaya begitu saja dengan berita. Karena di sebab kan dua hal;
Pertama si penulis berita bisa saja melakukan kesalahan
Kedua maraknya persaingan media online membuat produksi berita menjadi sangat pendek, akibatnya waktu untuk mengawasi tulisan sebelum diterbitkan berkurang ditambah lagi dengan teknologi siapa pun bisa membuat situs tampak meyakinkan.
Jika tidak hati-hati kita bisa terhasut dan mendapatkan informasi yang menyesatkan. Jadi, sebagai pembaca berita yang kritis kita harus menerapkan prinsip-prinsip teliti sebelum percaya dan teliti sebelum sebar. Langkah-langkah agar kita yakin sebuah berita dapat dipercaya yaitu;
1. Periksa reaksi emosional setelah membaca
Tanyakan pada diri sendiri apakah saya merasakan emosi yang kuat seperti marah,sedih, atau jijik. Jika merasakan emosi yang kuat kita akan terdorong untuk bertindak tanpa pikir panjang. Karena itu patut mencurigai berita yang terkesan sengaja membuat kita emosi.
2. Ingat dari mana berita itu didapatkan
Jika kita pertama kali melihat berita tersebut disebarkan di medsos atau percakapan online. Kita harus tanya siapa yang menyebar berita itu. Apakah dia bisa membedakan penulisan berita yang baik atau buruk. Apakah dia mampu memisahkan yang benar dan yang palsu.
3. Perhatikan judul berita
Media terpercaya biasanya tidak menggunakan tanda baca yang berlebihan atau kata-kata yang bombastis seperti rahasia terkuak, mukjizat, penemuan menakjubkan dan sebagainya. Jadi jangan berhenti pada judul. Baca berita sampai selesai agar kita dapat menilai dengan baik
4. Apakah medianya kredibel
Waspadai berita jika kita belum pernah mendengar nama media yang memuat nya
5. Waspadai waktu penayangan berita
Selalu cek tanggal terbit atau tayang
6. Waspadai kutipan dalam berita
jika berita mengutip narasumber. Tanyakan apakah kutipan masuk kedalam topik berita. Apakah narasumber memiliki latar belakang yang jelas dan dapat dipercaya. Kadang sebuah berita bisa menyebut identitas narasumber untuk melindungi mereka. Ini bisa di mengerti karena kadang narasumber mendapatkan ancaman dari pihak yang tidak ingin kasus diberitakan. Tapi sebagai audience yang kritis, kita tidak harus percaya sebuah berita sampai kita tau identitas identitas dari narasumber
7. Periksa tautan ke sumber lain
Jika media mengandung kalimat menurut media x atau mengandung tautan artikel media lain dan tidak menyertakan sumber lain, berarti penulis berita tidak mempunyai akses langsung terhadap sumber yang dipercaya.
8. Cermati foto yang dipakai dalam sebuah berita
Pemberita palsu sering memakai foto yang tidak berhubungan untuk menyesatkan pembaca bahkan kadang mereka memanipulasi gambar atau foto
9. Bandingkan berita dengan media lain
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KEUTAMAAN BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM
BAB KE 3 *{الباب الثالث}: في فضيلة بسم الله الرحمن الرحيم* قال صلى الله عليه وسلم: {مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَ...
-
A. Pengertian Dari segi bahasa, ali adalah isim fa’il dari kata الْغُلُوُّ yang berarti tinggi, antonim dari النُّزُوْلُ yang artinya ren...
-
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mendeskripsikan kesalahan dalam kalimat yang berupa kata transliterasi. Latar belakang masalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar